Translate

Score prchecker.info

adsensecamp.com


Followers

Sponsor kumpulblogger.com

Sahabat Blog Saya

Label

Clicksor.com

Kamis, 07 Maret 2013

Kegagalan Bisnis yang Dapat di Hindari




Kegagalan Bisnis yang Dapat di Hindari

Bisnis atau Kewirausahaan (entrepreneurship) tak dapat diciptakan hanya dengan modal nekad. Namun kewirausahaan harus diciptakan melalui desain dan perencanaan yang matang dan jelas. Tanpa desain dan perencanaan yang matang, bidang usaha yang diciptakan bakal sulit bertahan lama. Artinya, kewirausahaan tak akan berhasil memainkan peran sebagai 'mesin' pencetak uang.

Bisnis baru, atau pemula, sejumlah 80 persen mengalami kegagalan pada tahun kedua. Sedangkan sisanya yang 20 persen, peluang kerja bisnis dapat rontok pada tahun kelima. Maknanya pembisnis baru harus lebih berhati-hati dalam melangkah.

Oleh karena itu, agar perjalanan bisnisnya mengalami kesuksesan, menghindari menurunnya omset bisnis ada duabelas kendala yang perlu diperhatikan tips-tipsnya :

1.Pilihlah bidang yang Anda senangi :

Sebelum memilih bidang bisnis apa yang harus digeluti, tanyakan pada diri sendiri, bidang usaha apa yang saya senangi. Misalnya seseorang hoby komputer, maka kalau dalam bisnisnya menggeluti bidang komputer, keberhasilan akan lebih besar, karena memang senang bergerak di bidang tersebut. Ada semangat yang besar dan lebih mengenal jenis usaha yang digelutinya.

2.Ketidakjelasan pada bisnis yang dijalankan :

Biasanya pelaku bisnis baru tidak punya visi dan misi bisnis yang jelas dan terarah. Juga tidak punya perencanaan yang matang, sehingga tidak fokus pada bisnis yang dijalankan. Akibatnya, pemilik bisnis jadi tidak jelas tujuannya mau kemana. Mereka biasanya tidak membuat bisnis-plan yaitu rencana bisnis tertulis, untuk memandu mereka dalam area bisnis, area keuangan, area keluarga dan area kesehatan. Tanpa tujuan dan rencana tertulis, Anda seperti orang yang berwisata ke wilayah asing, tanpa paduan, tanpa peta. Resikonya bisa kesasar, atau menyimpang jauh dari tujuan.

3.Terjebak pada bidang yang tidak dikuasai :

Pembisnis baru, biasanya malah senang coba-coba pada bidang yang sama sekali tidak dikuasai. Entah karena bujukan teman, saudara, atau karena petunjuk orang tua. Akibatnya mereka memasuki wilayah abu-abu, terang tidak, gelap pun juga tidak. Jadi hanya meraba-raba. Contoh, kalau Anda tidak ahli d bidang perikanan, ya jangan usaha tambak ikan. Memang semua bisa dipelajari dan ada buku-buku refrensinya. Namun, bagi pembisnis baru, kalau tidak menguasai betul bisnis yang dihadapinya, resiko angka drop-nya lebih besar.

4.Bermental tidak sabaran, tamak dan bimbang :

Pembisnis pemula, kadang bermental “rendah” yaitu tidak realistis mengenai berapa lama untuk meraih hasil bisnisnya. Juga tidak sabar dalam mengambil keuntungan. Dalam melakukan pengeluaran biaya minimal sekali, dan tidak ada pekerjaan yang khusus atau fokus, dalam menjalankan bisnisnya,  pada tahun-tahun pertama. Pemilik bisnis berpikir bahwa mereka dapat menghasilkan banyak keuntungan secara mudah dan tetap. Banyak bisnis gagal karena pemilik bisnis mencari jalan, untuk membuat keuntungan besar dengan cepat, dan menjadi milyuner secara instan. Dalam menjalankan bisnis diperlukan suatu proses, yang belum tentu singkat waktunya. Pemilik bisnis yang kurang pengalaman sering menggunakan waktu dan uang secara tidak bijaksana. Tanpa pertimbangan konsekuensinya, tidak sabar, tanpa petunjuk data dan kemudian memikirnya dengan lebih seksama. Mereka, para pembisnis baru, malahan tidak peduli, seberapa jauh bisnis itu telah dijalankannya, melenceng dari arah yang tidak tepat dari tujuan bisnisnya. Mereka hanya berpikir takut pada kegagalan, dan menghindari berhadapan dengan tantangan atau halangan. Oleh karena itu mereka yang baru mulai bisnis sering hancur, hanya karena mentalnya “kurang kuat” dalam berusaha.

5.Rendahnya penjualan, pelayanan, dan buruknya hubungan :

Kurangnya semangat dalam bagian penjualan adalah faktor utama rendahnya penjualan, yang merupakan salah satu alasan utama kegagalan dalam berbisnis. Penurunan penjualan mengurangi cash flow dan dapat menyebakan kegagalan dalam bisnis. Pemilik bisnis perlu persiapkan tim untuk berpikir dan fokus pada penjualan dan mendapatkan pelangan tetap setiap saat. Jadikan penjualan sebagai prioritas utama dari tim penjualan dan tim lainnya. Antisipasi tren kegagalan pasar, produk dan pelayanan. Lihatlah ke depan, satu, dua, atau tiga tahun mendatang. Ke manakah pemasaran akan berjalan? Apa trend pasarnya? Produk apa yang ditawarkan sekarang? Apakah sesuai keinginan pasar? Perubahan apa yang perlu untuk antisipasi keinginan, kebutuhan dan kesukaan pelanggan. Hubungan yang buruk dengan lingkungan bisnis dan tim perusahaan akan menyebabkan bisnis Anda tidak mampu bertahan lama dengan yang lainnya. Baik di dalam atau di luar bisnis Anda, hal itu akan menyebabkan kegagalan bagi bisnis Anda. Bermusuhan dan pikiran negatif, menyebabkan pemilik bisnis cepat marah, sering mengkritik, protes terhadap staf yang tidak baik, pemasok dan bahkan pelanggan.

6.Rendahnya pengetahuan keuangan :

Kekurangan kemampuan atau rendah pengetahuan tentang Laporan Keuangan, pemilik bisnis tidak mengetahui bagaimana mengaturnya atau terlalu sibuk. Pemilik bisnis harus mengetahui dengan pasti berapa banyak uang yang ia punya, berapa banyak hutangnya, berapa banyak yang berhutang padanya, dan target untuk menerima atau membayar totalnya. Tentukan secara lengkap pada sistem akuntansi sehingga Anda selalu mengetahui ke mana uang tersebut digunakan.

7.Lemahnya sistem pengontrolan dan rendahnya disiplin :

Lemahnya sistem pengontrolan di setiap lini perusahaan, seperti penjualan, persediaan, piutang, pengeluaran biaya operasi perusahaan, terutama di bidang penjualan. Sistem penjualannya, cara pencapaian target, cara mendapatkan pelanggan dengan biaya yang efisien. Kemudia cara menjualnya, cara pengiriman, metode penjualannya, harga jualnya, dan cara pemantauannya. Apakah semuanya telah dilakukan secara konsiten dan terus menerus? Lemahnya sistem pengontrolan dan rendahnya disiplin inilah yang menyebabkan kegagalan dalam berbisnis.



8.Peluang 90% bisnis GAGAL :

Anda punya ide bagus, juga melakukan perhitungan dengan matang didalam bisnis plan, membuat strategi, dan melakukan berbagai persiapan dalam rangka membangun bisnis baru. Akan tetapi, sangat banyak sekali bisnis yang baru saja dimulai diakhiri dengan sangat cepat bahkan tidak sampai berahan 5 tahun. Banyak penyebabnya, kesalahan kalkulasi, tidak efektifnya marketing, biaya operasional terlalu tinggi, banyak saingan dan lain-lain. Dari sebuah riset yang disampaikan pelatihan IIBF, bahwa, hanya 0.1% perusahaan yang bertahan hingga 10 tahun, artinya sisanya gagal ditegah jalan dengan berbagai penyebab.

9.Kekurangan modal kerja :

Modal kerja yang tidak cukup sering dihadapi oleh pemilik bisnis pemula. Sebagai pelaku baru, biasanya terlalu optimis dan tidak sabar, tetapi dana terbatas. Mereka sadar, harus membangkitkan keuangan agar grafiknya naik. Kalau lewat penjualan, memakan waktu lama. Umumnya memerlukan jangka enam bulan. Oleh karena itu, solusinya haruslah menyediakan uang tunai, sebelum memulai bisnis Anda.

10. Lemahnya perencanaan :

Disebabkan perencanaan yang kurang baik, yaitu belum adanya rencana bisnis yang tertulis, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, merupakan kelemahan yang biasa dihadapi para pemula. Pemilik bisnis bereaksi terus menerus, terhadap berbagai akibat bisnisnya yang belum maju seperti yang diharapkan. Bukan keluhan yang dipersoalkan, seharusnya bagaimana bisa menjadi kewalahan dengan pekerjaan yang harus dilakukan. Pemilik bisnis dan timnya harus jelas dalam hal sekala prioritas, di setiap area dari pekerjaan. Harus tetap bertanya, strategi apa yang paling penting dalam waktu sekarang ini. Serta apa yang dapat dilakukan, dan harus yakin, jika dilakukan dengan baik, akan membuat perbedaan yang nyata.

11.Mengerjakan yang tidak harus dilakukan :

Ketika Anda memutuskan membuka bisnis, di bidang yang Anda sukai, maka Anda nanti akan sibuk melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak Anda lakukan. Sementara bisnis adalah manajemen team, mengelola secara  bersama dan terorganisir, jadi jika kita membangun system bisnis, maka kita akan lebih banyak mendelegasikan atau memerintah bawahan anda untuk melakukan pekerjaan Anda.

12.Harus optimis dan semangat berkobar :

Biasanya pemula bermental lemah. Mudah menyerah dan mudah nglokro, kalau menghadapi berbagai kesulitan ketika awal-awal memulai bisnis. Maka, saran yang paling baik, dalam situasi apapun, tetap harus semangat berkobar-kobar dan yang penting selalu optimis akan berhasil. Ini memang memerlukan latihan dan harus diucapkan setiap hari. Misalnya: Saya harus berhasil, saya harus berhasil....dan seterusnya.

Barangkali itulah sepuluh kendala yang seringkali dihadapi oleh para pembisnis pemula dalam mulai melangkah menuju jenjang kesuksesan. Oleh karena itu, Anda sebagai pemilik bisnis, khususnya para pemula, dapat melakukan antisipasi, terutama pada area kelemahan Anda.

0 komentar

Sponsor Clicksor.com

bidvertiser.com